Kamis, 30 Juni 2011

HUT BHAYANGKARA ke 65, Polri Waspada Serangan Teror

VIVAnews - Kepolisian Daerah Metro Jaya akan meningkatkan kewaspadaan dari aksi terorisme jelang hari ulang tahun Bhayangkara ke 65, yang akan dirayakan pada 1 Juli 2011 besok. Target teror yang mulai bergeser ke institusi kepolisian menjadi alasan kuat peningkatan keamanan ini.

Kepala Polisi Daerah Metro Jaya, Inspektur Jenderal Sutarman menegaskan, peningkatan penjagaan kantor dan markas polisi harus dibarengi dengan kesiapan seluruh jajaran kepolisian di lapangan.

"Bom dan terorisme akan selalu ada di masyarakat. Kewaspadaan dan penjagaan terhadap kantor dan markas kepolisian perlu dilakukan. Apalagi, akhir-akhir ini target teror adalah institusi Polri dan anggotanya," ujar Sutarma setelah melantik 2.165 anggota Polda Metro Jaya yang naik pangkat, Kamis, 30 Juni 2011.

Selain meningkatkan kewaspadaan, menurut Sutarman, perlu juga dipersiapkan persenjataan. Agar anggota di lapangan tidak kalah cepat dengan pelaku teror untuk mengambil tindakan. "Senjata harus siap. jangan sampai kalah dengan teroris," katanya lagi.

Sementara itu, Kepala Bagian Operasional Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Sujarno, ikut menjelaskan bahwa kewaspadaan pada HUT Bhayangkara menjadi prioritas untuk peningkatan kemanan. "Sejumlah kejadian menjadi komitmen kami untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan," ujarnya.

Sejumlah aksi teror yang menyasar anggota Porli terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Setelah aksi bom bunuh diri di Cirebon, sejumlah kejadian teror dengan target polisi terus terjadi.

Gerombolan teroris kini menargetkan anggota kepolisian. Sejumlah pos polisi di daerah diberondong secara brutal beberapa waktu lalu.

Pada Rabu 25 Mei 2011, dua anggota polisi yang sedang bertugas di depan kantor BCA Jalan Emi Saelan, Palu, Sulawesi Tengah tewas ditembak. Belakangan, Mabes Polri menyebutkan, penembakan dilakukan oleh anggota Jamaah Ansharut Tauhid. Diketahui pelakunya berjumlah empat orang dan menggunakan dua sepeda motor.

Dua polisi yang tewas yakni, Bripda Irbar dan Bripda Yudistira. Sedangkan satu polisi bernama Bripda Dedy Edwar mengalami luka di bagian kaki dan bokong.

Sebuah pesan pendek (SMS) yang berisi ancaman bom beredar. Sejumlah bom, begitu bunyi sms itu, akan diledakkan bertepatan dengan ketukan palu hakim saat vonis sidang Abu Bakar Ba'asyir.

Ancaman terakhir yang diterima anggota polisi diketahui saat enam orang tersangka teroris dibekuk di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Enam orang ini diketahui akan meracuni polisi dengan menggunakan sianida. Racun ini diduga akan ditaruh ke dalam makanan pada sejumlah kantin.
• VIVAnews

Tidak ada komentar: